Satgaswil Jabar Densus 88 AT Polri Berikan Pemahaman Tentang Toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika di Acara Gebyar Toleransi dan Bhineka Tunggal Ika Umat Beragama di UIN Syekh Nurjati Cirebon

    Satgaswil Jabar Densus 88 AT Polri Berikan Pemahaman Tentang Toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika di Acara Gebyar Toleransi dan Bhineka Tunggal Ika Umat Beragama di UIN Syekh Nurjati Cirebon
    KAB. CIREBON -  Dalam rangka pencegahan faham intoleransi, radikalisme, dan terorisme, Satgaswil Jabar Densus 88 AT Polri mengadakan kegiatan bertajuk Gebyar Toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika Umat Beragama yang berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Nurjati Cirebon. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya mahasiswa, mengenai pentingnya toleransi dan kerukunan antarumat beragama di tengah keberagaman bangsa. Acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh agama, masyarakat, dan mahasiswa ini juga turut mengundang sejumlah tamu undangan penting, di antaranya Prof. Dr. Iman Nafi'a (Wakil Rektor II UIN Syekh Nurjati Cirebon), Dr. KH. Miftah Faqih (Rois Syuriah PCNU Kota Cirebon), KH. Abdul Mujid (Syuriah Katib Syuriah PCNU Kota Cirebon), KH. Syamsudin (PCNU), Kompol H. Satori, S.H., M.M (Satgaswil Jabar Densus 88 AT Polri), serta tokoh-tokoh lintas agama dan aliran kepercayaan. Dalam kesempatan tersebut, Kompol H. Satori, S.H., M.M, dari Densus 88 AT Polri, menyampaikan bahwa toleransi sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, toleransi mengharuskan kita untuk saling menghargai dan menghormati pemeluk agama lain agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa. “Toleransi adalah kunci untuk menjaga kesatuan bangsa. Sebaliknya, intoleransi bisa menumbuhkan perpecahan dan disintegrasi bangsa, ” ungkapnya. Kompol Satori juga mengibaratkan intoleransi sebagai akar pohon yang jika tidak diatasi dapat berkembang menjadi batang dan ranting yang menjauhkan individu dari kelompok lain. “Jika seseorang terpapar intoleransi, ia akan cenderung mencari komunitas yang sepaham dengan dirinya. Inilah yang dapat menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat, ” tambahnya. Selain itu, Kompol Satori menekankan pentingnya perlindungan terhadap pemuda, wanita, dan anak-anak dari faham intoleransi. Salah satu cara untuk mencegah terpaparnya faham radikal adalah dengan memperkuat pengetahuan agama dan umum yang benar. "Pendidikan yang tepat dan pembelajaran dari sumber yang jelas sangat penting untuk membentengi diri dari pengaruh faham yang tidak jelas, " ujarnya. Ia juga mengingatkan agar setiap individu berhati-hati dalam memilih halaqoh atau kelompok yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Dalam pesan terakhirnya, Kompol Satori mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk menjadikan pemahaman yang moderat dan saling menghargai sebagai landasan dalam berinteraksi. “Untuk mahasiswa, berhati-hatilah dalam lingkungan akademik dan sosial, serta jika menemui hal-hal yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang, ” pesannya. Acara ini ditutup dengan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, khususnya RMB, yang terus berperan aktif dalam menyebarkan pesan perdamaian dan toleransi. "Semoga RMB Sejati terus memberi warna dan kedamaian bagi umat manusia, " harapnya. Kegiatan ini diakhiri dengan sambutan dari Dr. H. Muhammad Yahya, Ketua RMB, yang membuka acara secara resmi. Kegiatan ini juga dihadiri oleh pengurus PCNU, tokoh agama dan aliran kepercayaan yang bersama-sama menyuarakan pentingnya menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama dalam kehidupan bermasyarakat.

    polrestacirebon
    Panji Rahitno

    Panji Rahitno

    Artikel Sebelumnya

    Menjaga Situasi Tetap Kondusif Pasca Pilkada...

    Artikel Berikutnya

    Telusuri jalur Rawan Pantura mengantisipasi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Operasi Lilin Semeru 2024,Polresta Banyuwangi Lakukan Pembatasan Angkutan Barang, Pelabuhan Ketapang Lancar

    Ikuti Kami